2012/12/28

Makalah Biologi Sel Farmasi C



Mitosis pada Sel Tumbuhan

Kelompok 3


Rizki Akbar                           (12613156)
Asri Tunjung Sari           (12613158)
Femmy Orshidina G               (12613174)
Auliya eka lesmana sari       (12613176)
Nimas Sekar Hutami A  (12613182)
Zureta Kacawaranggi     (12613187)
Denda Suli Hartati                (12613190)
Dana Dwi Aryani                   (12613192)
Emma Wachida                (12613201)


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2012/2013










Kata Pengantar

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya seingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah “mitosis pada sel tumbuhan”. Selawat berserta salam kami sanjungkan kepangkuan Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kebodohan ke alam berilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan sekarang.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, baik secara langsung maupun tidak langsung .

Kami juga menyadari bahwa tugas  makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi isi, maupun dari segi penulisan, untuk itu kami mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan tugas makalah ini.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.




BAB I
PENDAHULUAN

      A.      Latar Belakang

Pembuatan makalah didasarkan pada berbagai macam pendapat para ahli. Makalah ini berisi tentang mitosis pada sel tumbuhan.
      Makalah ini dibuat supaya penulis lebih memahami tentang mitosis pada tumbuhan. Maka dari itu penulis berharap ,Penulis dan pembaca dapat membedakan berbagai macam teori yang akan kami bahas.
      Selain itu penulis juga berharap makalah ini dapat berguna bagi penulis dan pembaca dalam mempelajari dan memahami bab-bab ini .

      B.      Tujuan

Makalah ini dibuat untuk membahas tentang mitois pada sel tumbuhan yang diungkapkan melalui teori-teori tentang mitosis. menjelaskan semua teori-teori tentang mitosis pada sel tumbuhan. 

BAB II
TINJAUAN TEORITIS
Mitosis
Mitosis adalah proses pembahagiaan genom yang telah di gandakanoleh sel ke dua sel identik yang ihasilkan oleh pembelahan sl. Mitosis umumnya diikuti sitokinesis yang membagi sitoplasma danmembra sel. Proses ini menghasilkan dua sel anak yang identik, yang memiliki distribusi organel dan komponen sel yang nyaris sama.
Mitosis terjadi hanya pada sel eukariot.pada organisme multisel, sel somatik mengalami mitosis, sedangkan selkelamin (yng kan menjadi sperma pda jantan atau sel telur pada betina) mmbelah diri melalui proses yang berbeda yang disebut meiosis. Sel prokariot yang tidak memiliki nukleus menjalani pembelahan yang disebut pembelahan biner.
Karena sitoinesis umumnya terjadi setelah mitosis, istilah “mitosis” sering digunakan untuk menyatakan “fase mitosis”. Perlu diketahui baha banyak sel yang melakukan mitosis dan sitokinesis secara terpisah, memebentuk el tunggal dengan beberapa inti. Hal ini dilkukan isalnya oleh fungi dan slime moulds. Pada bahwa, sitokinesis dan mitosis juga dapat terjadi terpisah, mialnya pada tahap tertentu pada prkembangan embrio lalat buah.
Tahap – tahap pembelahan sel secara mitosis
Sel memiliki siklus sel. Siklus sel terdiri dari fase pembelahan sel/mitotik (M) danperiod pertumbuhan yang disebut interfase.interfase terdiri dari tiga subfase, yaitu G1, S, G2. Sebelum sel memasuki fase mitotik dan siap membelah.
 Pembelahan mitosis merupakn pembelahan yang menghasilkan sel-sel tubuh. Secara garis besar, pembelhan sel secara mitosis terdiri dari fase istirahat (interfase), fase pembelahan inti (kariokinesis), dan fase pebelahan sitoplasma (sitokinesis).  

INTERFASE

Description: F:\oiiu\INTERFASE   Be Smarter With Us_files\MITOSIS+PIC.jpg







  • Interfase adalah periode antara pembelahan yang satu dengan yang berikutnya dalam siklus pembelahan sel.
  • Periode ini terjadi bila suatu sel molekul DNA yang berada dalam inti akan mengadakan replikasi atau membuat turunan seperti dirinya sendiri.
  • Membran inti berhubungan dengan rangka dalam dari sitoplasma, di mana terdapat granula berwarna kelam dan disebut ribosom.
  • Ribosom ini kaya akan asam ribonukleotida (ARN) dan mempunyai peranan penting dalam sintesa protein.
Di dalam nukleus interfase, dapat dibedakan 2 komponen utama
  1. Karyolimpa (cairan inti yang tampak jernih tak berwarna dan kolloidal)
  2. Nukleolus (inti dari nukleus)
  3. Kromatin, berupa benang-benang halus yang tersusun atas asam deoksiribonukleat (ADN)
  4. Protein sehingga membentuk nukleoprotein.
     Di dalam sitoplasma, tampak adanya mitokondria, yaitu organel di mana berlangsung pernafasan dari sel.
Stadium interfase dibedakan atas beberapa fase:
  1. G1 : secara spesifik, pada tahap G­1 ukuran sel bertambah besar akibat pertumbuhan sel.
  2. S    :  Pada tahap S, terjadi duplikasi kromosom dan sintesis DNA (replikasi DNA). Kromosom yang semula tunggal akhirnya berubah menjadi ganda.
  3. G2  : Pada tahap G2, sel tumbuh sempurna sebagai persiapan untuk pembelahan sel. Pada fase ini, ADN cepat sekali bertambah kompleks dengan protein kromosom dan pembentukan ARN (asam ribonukleat) serta protein berlangsung.
Jadi selama Interfase terjadi :
  • Aktivitas metabolisme sangat tinggi
  • DNA dan organel mengalami duplikasi (penggandaan)
  • Ukuran sel dapat meningkat membesar dan terlihat tegang 
  • Interfase meliputi sekitar 90 % dari keseluruhan waktu setiap siklus sel
  • Untuk satu sel membutuhkan waktu ± 24 jam untuk satu kali proses pembelahan
  • Waktu 24 jam itu terbagi G1 (Gap 1) selama 11 jam, S (Sintesis DNA) selama 8 jam, G2 (Gap 2) selama 4 jam dan M (Mitotik) selama 1 jam (
  • Selama ketiga sub-fase ini yaitu G1, S, dan G2, sel mengalami pertumbuhan dengan menghasilkan organel dan protein-protein di dalam sitoplasma.
  • DNA direplikasi hanya pada sub-fase S ( Sintesa).
  • Dengan demikian, suatu sel tumbuh (G1), terus tumbuh saat sel tersebut sudah menyalin DNA nya secara semi konservatif (S), dan tumbuh lagi sampai sel tersebut menyelesaikan persiapannya untuk melakukan pembelahan (G2) yang ditandai dengan DNA berkondensasi membentuk butir kromatin , kemudian membentuk benang krommatin dan segera terbentuk kromososm dua pasang sentromer terbentuk, dan kemudian dilanjutkan dengan karyotheca dan nukleolus mulai menghilang OK
  • Setelah Interfase kemudian dilanjutkan dengan fase M atau fase mitotik.
  • Pembelahan mitosis merupakan proses pembelahan inti sel menjadi dua inti sel baru, melalui tahapan dan proses tertentu menghasilkan dua jenis sel anak yang jumlah kromosomnya sama dengan induknya.
  • Sedangkan pada meiosis adalah pembelahan inti sel dengan cara mereduksi kromosom.
  • Pada meiosis, terjadi perpasangan dari kromosom homolog serta terjadi pengurangan jumlah kromosom induk terhadap sel anak.
  • Disamping itu, pada meiosis terjadi dua kali periode pembelahan sel, yaitu pembelahan I (meiosis I) dan pembelahan II (meiosis II).
  • Setiap pembelahan-pembelahan yang akan dilakukan oleh sel harus melalui beberapa tahap fase.
  • Description: F:\oiiu\INTERFASE   Be Smarter With Us_files\MITOSIS+PIC.jpgPembelahan sel secara mitosis melalui beberapa fase, diantaranya fase Interfase, Profase, Metafase, Anafase, dan yang terakhir Telofase.








  • Pembelahan mulai terjadi saat fase Profase dengan ciri-ciri membran nukleus melebur, nukleolus menghilang, kedua sentriol bergerak ke kutub berlawanan , dan kromosom mereplikasi hingga memproduksi sebanyak 12 kromatid, kemudian membentuk 6 pasang sister chromatids (sepasang kromatid identik).
  • Kemudian, sebelum sel memasuki fase Metafase terlebih dahulu fase pro-Metafase dengan ciri-ciri membran inti berubah menjadi vesikel-vesikel dan benang spindel telah sempurna. Sister chromatids akan mengikat “garis-garis” spindel melalui mirotubul kinetotor, kemudian pada Metafase-nya sudah berada sejajar di bidang ekuator.
  • Dilanjutkan fase Anafase, sister chromatids berpisah dari pasangannya dan bergerak menuju kutub-kutub berlawanan, kemudian selama fase Telofase kromosom sudah berada di setiap kutub masing-masing dan membran inti akan membentuk kembali serta kromosom membentuk kromatin kembali dan terakhir sel akan terbagi menjadi dua sel anakan setelah sitokinesis selesai
  • Namun pada pembelahan sel secara meiosis dilakukan melalui beberapa tahap.
  • Pada Meiosis I, yaitu profase I dengan ciri-ciri kromosom homolog bersinapsis membentuk bivalen dan terjadi crossing over ( pertukaran genetik). Kromosom berkodensasi dan membran inti kembali membentuk vesikel-vesikel.
  • Fase kedua yaitu pro-Metafase I dengan ciri-ciri membran inti telah menjadi vesikel-vesikel, dan bivalen menuju garis ekuator dan pada Metafase I-nya bivalen sudah berada di garis ekuator.
  • Kemudian, pada anaphase I kromosom yang homolog bergerak ke kutub berlawanan dan pada Telofase I membran inti terbentuk kemblai dan kromosom berdekondensasi sel menjadi dua sel anakan.
  • Pada Meiosis II, didahului dengan profase II dengan ciri-ciri sister chromatids berkondensasi dan benang spindel terbentuk dan membran inti kembali menjadi vesikel-vesikel. Kemudian, dilanjutkan dengan pro-Metafase II membran inti secara keseluruhan telah berubah menjadi vesikel.
  • Sister chromatids bergerak menuju ke garis ekuator dan pada Metafase II berada di sepanjang garis ekuator.
  • Pada Anafase II sister chromatids berpisah dan menjadi kromosom individu dan bergerak ke kutub berlawanan dan sitokinesis terjadi sehingga pada akhirnya terdapat 4 sel anak dengan jumlah kromosom haploid.

Gametogenesis : Proses Spermatogenesis dan Oogenesis Serta Hormon Yang Berperan





Gametogenesis adalah proses pembentukan gamet atau sel kelamin. Sel gamet terdiri dari gamet jantan (spermatozoa) yang dihasilkan di testis dan gamet betina (ovum) yang dihasilkan di ovarium. Terdapat dua jenis proses pembelahan sel yaitu mitosis dan meiosis. Mitosis yaitu pembelahan sel dari induk menjadi 2 anakan tetapi tidak terjadi reduksi kromosom contoh apabila ada sel tubuh kita yang rusak maka akan terjadi proses penggantian dengan sel baru melalui proses pembelahan mitosis, sedangkan pembelahan meiosis yaitu pembelahan sel dari induk menjadi 2 anakan dengan adanya reduksi kromosom, contohnya pembelahan sel kelamin atau gamet sebagai agen utama dalam proses reproduksi manusia. Pada pembelahan mitosis menghasilkan sel baru yang jumlah kromosomnya sama persis dengan sel induk yang bersifat diploid (2n) yaitu 23 pasang/ 46 kromosom, sedangkan pada meiosis jumlah kromosom pada sel baru hanya bersifat haploid (n) yaitu 23 kromosom. Gametogenesis terdiri 4 tahap : perbanyakan, pertumbuhan, pematangan dan perubahan bentuk. Gametogenesis ada dua yaitu spermatogenesis dan oogenesis. 
Spermatogenesis

Description: F:\oiiu\Gametogenesis   Proses Spermatogenesis dan Oogenesis Serta Hormon Yang BerperanCatatan Wane (Berbagi Informasi)_files\Spermatogenesis+pembentukan+sperma.jpg
Spermatogenesis adalah proses pembentukan sel spermatozoa (tunggal : spermatozoon) yang terjadi di organ kelamin (gonad) jantan yaitu testis tepatnya di tubulus seminiferus. Sel spermatozoa, disingkat sperma yang bersifat haploid (n) dibentuk di dalam testis melewati sebuah proses kompleks. Spermatogenesis mencakup pematangan sel epitel germinal dengan melalui proses pembelahan dan diferensiasi sel. Pematangan sel terjadi di tubulus seminiferus yang kemudian disimpan dalam epididimis. Tubulus seminiferus terdiri dari sejumlah besar sel germinal yang disebut spermatogonia (jamak). Spermatogonia terletak di dua sampai tiga lapis luar sel-sel epitel tubulus seminiferus. Spermatogonia berdiferensiasi melalui tahap-tahap perkembangan tertentu untuk membentuk sperma.

Pada proses spermatogenesis terjadi proses-proses dalam istilah sebagai berikut :   
Spermatositogenesis (spermatocytogenesis) adalah tahap awal dari spermatogenesis yaitu peristiwa pembelahan spermatogonium menjadi spermatosit primer (mitosis), selanjutnya spermatosit melanjutkan pembelahan secara meiosis menjadi spermatosit sekunder dan spermatid. Istilah ini biasa disingkat proses pembelahan sel dari spermatogonium menjadi spermatid.
Spermiogenesis (spermiogensis) adalah peristiwa perubahan spermatid menjadi sperma yang dewasa. Spermiogenesis terjadi di dalam epididimis dan membutuhkan waktu selama 2 hari. Terbagi menjadi tahap 1) Pembentukan golgi, axonema dan kondensasi DNA, 2) Pembentukan cap akrosom, 3) pembentukan bagian ekor, 4) Maturasi, reduksi sitoplasma difagosit oleh sel Sertoli.  
Spermiasi (Spermiation) adalah peristiwa pelepasan sperma matur dari sel sertoli ke lumen tubulus seminiferus selanjutnya ke epididimidis. Sperma belum memiliki kemampuan bergerak sendiri (non-motil). Sperma non motil ini ditranspor dalam cairan testicular hasil sekresi sel Sertoli dan bergerak menuju epididimis karena kontraksi otot peritubuler. Sperma baru mampu bergerak dalam saluran epidimis namun pergerakan sperma dalam saluran reproduksi pria bukan karena motilitas sperma sendiri melainkan karena kontraksi peristaltik otot saluran.

Hormon - Hormon Yang Berperan Dalam proses Spermatogenesis
Proses pembentukan spermatozoa dipengaruhi oleh kerja beberapa hormon, diantaranya:
  a.  Kelenjer hipofisis menghasilkan hormon peransang folikel (Folicle Stimulating Hormon/FSH) dan hormon lutein (Luteinizing Hormon/LH).
 b. LH merangsang sel leydig untuk menghasilkan hormon testosteron. Pada masa pubertas, androgen/testosteron memacu tumbuhnya sifat kelamin sekunder.
 c. FSH merangsang sel Sertoli untuk menghasilkan ABP (Androgen Binding Protein) yang akan memacu spermatogonium untuk memulai spermatogenesis.   
 d. Hormon pertumbuhan, secara khusus meningkatkan pembelahan awal pada spermatogenesis.

Oogenesis

Description: F:\oiiu\Gametogenesis   Proses Spermatogenesis dan Oogenesis Serta Hormon Yang BerperanCatatan Wane (Berbagi Informasi)_files\oogenesis+pembentukan+sel+telur+ovum.jpg
Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur (ovum) di dalam ovarium. Oogenesis dimulai dengan pembentukan bakal sel-sel telur yang disebut oogonia (tunggal: oogonium). Pembentukan sel telur pada manusia dimulai sejak di dalam kandungan, yaitu di dalam ovari fetus perempuan. Pada akhir bulan ketiga usia fetus, semua oogonia yang bersifat diploid telah selesai dibentuk dan siap memasuki tahap pembelahan.  Semula oogonia membelah secara mitosis menghasilkan oosit primer. Pada perkembangan fetus selanjutnya, semua oosit primer membelah secara miosis, tetapi hanya sampai fase profase. Pembelahan miosis tersebut berhenti hingga bayi perempuan dilahirkan, ovariumnya mampu menghasilkan sekitar 2 juta oosit primer mengalami kematian setiap hari sampai masa pubertas. Memasuki masa pubertas, oosit melanjutkan pembelahan miosis I. hasil pembelahan tersebut berupa dua sel haploid, satu sel yang besar disebut oosit sekunder dan satu sel berukuran lebih kecil disebut badan kutub primer.
Pada tahap selanjutnya, oosit sekunder dan badan kutub primer akan mengalami pembelahan miosis II.  Pada saat itu, oosit sekunder akan membelah menjadi dua sel, yaitu satu sel berukuran normal disebut ootid dan satu lagi berukuran lebih kecil disebut badan polar sekunder. Badan kutub tersebut bergabung dengan dua badan kutub sekunder lainnya yang berasal dari pembelahan badan kutub primer sehingga diperoleh tiga badan kutub sekunder. Ootid mengalami perkembangan lebih lanjut menjadi ovum matang, sedangkan ketiga badan kutub mengalami degenerasi (hancur). Dengan demikian dapat disimpulkan  bahwa pada oogenesis hanya menghasilkan satu ovum. 

Hormon - Hormon Yang Berperan Dalam proses Oogenesis
Proses pembentukan oogenesis dipengaruhi oleh kerja beberapa hormon, diantaranya:
Pada wanita usia reproduksi terjadi siklus menstruasi oleh aktifnya aksis hipothalamus-hipofisis-ovarium. Hipothalamus menghasilkan hormon GnRH (gonadotropin releasing hormone) yang menstimulasi hipofisis mensekresi hormon FSH (follicle stimulating hormone) dan LH (lutinuezing hormone). FSH dan LH menyebabkan serangkaian proses di ovarium sehingga terjadi sekresi hormon estrogen dan progesteron. LH merangsang  korpus luteum untuk menghasilkan hormon progesteron dan meransang ovulasi. Pada masa pubertas, progesteron memacu tumbuhnya sifat kelamin sekunder. FSH merangsang ovulasi dan meransang folikel untuk membentuk estrogen, memacu perkembangan folikel. Hormon prolaktin merangsang produksi susu.
Mekanisme umpan balik positif dan negatif aksis hipothalamus hipofisis ovarium.
Tingginya kadar FSH dan LH akan menghambat sekresi hormon GnRH oleh hipothalamus. Sedangkan peningkatan kadar estrogen dan progesteron dapat menstimulasi (positif feedback, pada fase folikuler) maupun menghambat (inhibitory/negatif feedback, pada saat fase luteal) sekresi FSH dan LH di hipofisis atau GnRH di hipothalamus. 

Pengertian Gametogenesis, Mikrigametogenesis dan Megagametogenesis
Pada tumbuhan, gametogenesis terjadi pada organ reproduksinya, yakni bunga. Pembentukan gamet jantan terjadi pada alat reproduksi jantan (kotak spora) dan disebut mikrogametogenesis. Adapun pembentukan gamet betina terjadi pada alat reproduksi betina (ovarium) dan disebut megagametogenesis.

A. Mikrogametogenesis
Alat kelamin tumbuhan angiospermae jantan adalah stamen atau benang sari. Pada organ ini, khususnya pada kepala sari, terbentuk mikrospora yang berkembang menjadi serbuk sari atau polen. Benang sari terdiri atas kepala sari (antera) dan tangkai sari (filamen). Setiap kepala sari umumnya memiliki empat kantung serbuk sari (sporangium). Di dalam sporangium, terdapat banyak sel induk mikrospora. Sel induk tersebut akan berkembang menjadi serbuk sari. Langkah pertama dalam pembentukan serbuk sari adalah mikrosporogenesis (Hopson dan essels, 1990: 468).
Proses ini dimulai dengan pembelahan meiosis sel induk mikrospora. Sel diploid tersebut melalui pembelahan meiosis akan menghasilkan empat sel mikrospora haploid yang masih berlekatan satu sama lain. Empat sel mikrospora hasil meiosis akhirnya saling memisah. Langkah kedua adalah mikrogametogenesis, proses pematangan mikrospora menjadi serbuk sari fungsional. Proses pematangan melibatkan pembelahan mitosis sel mikrospora dan terjadi dalam dua tahap.
Tahap pertama, terjadi pembelahan inti dan sitoplasma sel mikrospora membentuk sel tabung (sel vegetatif) dan sel generatif. Sel generatif berada di dalam sel tabung. Dua sel yang berada dalam satu dinding sel ini merupakan bentuk serbuk sari matang.
Tahap ke dua, jika serbuk sari menempel pada putik saat polinasi, sel tabung akan membentuk jalan tabung bagi sel generatif. Saat jalan tabung terus memanjang ke bawah, sel generatif membelah secara mitosis menjadi
dua sel generatif haploid. Kedua sel ini nantinya berperan dalam pembuahan ganda.

B. Megagametogenesis
Seperti serbuk sari, sel telur tumbuhan angiospermae dibentuk di bagian bunga, yaitu pistilum. Pada organ ini terjadi pembentukan sel telur dan tempat terjadinya fertilisasi (pembuahan). Pistilum terdiri atas tiga bagian, yaitu kepala putik (stigma), tangkai putik (stilus), dan ovarium. Pada ovarium inilah tempat sel telur terbentuk. Pada ovarium terdapat ovulum atau kantung embrio. Beberapa spesies tumbuhan dapat memiliki ovolum lebih dari satu sehingga dapat menghasilkan buah dengan banyak biji. Pada uraian ini, hanya akan dijelaskan perkembangan pada ovarium dengan satu ovulum. Di dalam ovulum tersebut terdapat sel induk megaspora.
Megasporogenesis terjadi di ovarium. Dimulai dengan pembelahan meiosis pada sel induk megaspora yang menghasilkan 4 sel megaspora haploid. Tiga sel megaspora mengalami degenerasi, sedangkan satu megaspora tetap hidup dan akan mengalami pembelahan lebih lanjut.
Selanjutnya, terjadi pematangan melalui megagametogenesis. Pada proses ini satu sel megaspora akan mengalami tiga kali mitosis. Akan tetapi, pembelahan tersebut tidak diikuti sitokinesis sehingga hanya terjadi pembelahan inti sel. Tiga kali pembelahan mitosis menghasilkan satu sel telur dengan 8 inti sel. Kedelapan inti sel ini terkumpul dalam dua kelompok.
Pada ujung yang berlawanan. Satu inti dari setiap kelompok bergerak ke tengah sel. Dua sel di tengah ini adalah inti kutub atau inti polar. Sel dengan 8 inti sel ini disebut juga kandung lembaga yang memiliki satu lubang kecil (mikropil) tempat masuknya gamet jantan. Terdapat tiga inti dekat mikropil. Dua di antaranya disebut sinergid dan satu inti lain merupakan inti telur. Tiga inti pada tempat yang berlawanan dengan mikropil disebut antipoda.

BAB III
KESIMPULAN
·         Mitosis adalah proses pembahagiaan genom yang telah di gandakanoleh sel ke dua sel identik yang dihasilkan oleh pembelahan sel.
  • Interfase adalah periode antara pembelahan yang satu dengan yang berikutnya dalam siklus pembelahan sel.
·         Gametogenesis adalah proses pembentukan gamet atau sel kelamin. Sel gamet terdiri dari gamet jantan (spermatozoa) yang dihasilkan di testis dan gamet betina (ovum) yang dihasilkan di ovarium. Terdapat dua jenis proses pembelahan sel yaitu mitosis dan meiosis.
·         Meiosis yaitu pembelahan sel dari induk menjadi 2 anakan dengan adanya reduksi kromosom, contohnya pembelahan sel kelamin atau gamet sebagai agen utama dalam proses reproduksi manusia.
SARAN
Demikian malakah ini kami buat dengan sebaik-baiknya.apabila terdapat banyak kekurangan mohon saran dan kritiknya untuk membangun makalah ini. Karena makalah ini dibuat untuk dapat dipelajari dan dapat bermanfaat bagi yang membacanya.


DAFTAR PUSTAKA
file:///F:/oiiu/Gametogenesis Proses Spermatogenesis dan Ogenesis Serta Hormon Yang Berperan Catatan Wane Berbg Informasi .htm#.UNy0xPLVX5M